Dag Dig Dug Seerrr PPG
Dag dig dug seerrr PPG, suatu penantian yang pantas dinanti hasilnya. Semoga Tuhan Yang Kuasa mengabulkannya. Amin.
Dia idola. Diperebutkan banyak pihak. Orang-orang berpendidikan rela melakukan apa saja yang terbaik demi merengkuhnya dalam genggaman mereka. Selamanya dalam hidup mereka. Begitu berharganya ia dalam kehidupan. Sangat penting dan patut diperjuangkan habis-habisan.
Awal perjuangan memperebutkannya adalah di bulan Maret 2021. Ada empat kesempatan yang dia berikan kepada semua peserta yang terpilih untuk memperebutkannya. Yang tunggal itu. Namun ada di banyak tempat. Namanya PPG, PPG Daljab 2021. Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan 2021. Jikalau dia merasa oke, maka dia akan bilang, “Saya ikut kamu.” Sebaliknya, jika dia merasa tidak pas, dia akan bilang, “TIDAK”. Duhhh, dag dig dug rasanya.
Khusus bagi Bapak Agus, salah satu peserta angkatan 3, perjuangan dimulai Juli 2021 lalu. Semua berawal dari pemanggilan pusat. Sebab di sanalah ia bersemayam. Ialah pusat itu. Pusat yang berwenang melakukannya, tentunya setelah semua urusan administrasi dari institusi asal peserta terpenuhi. Begitulah alurnya.
Dan ketika semua berkas dan uji kompetensinya telah terpenuhi, maka tibalah berita itu: Anda dinyatakan lulus tes akademik. Oh, syukurlah. Puji Tuhan! Namun, itu masih belum selesai.
Itu proses awal. Masih panjang proses ke depannya. Namun, tak ayal, berita itu sudah merupakan sebuah kado terindah pada saat itu mengingat masih begitu banyak guru yang belum berkesempatan mencicipi kelulusan itu, terlepas apapun alasan di balik itu semua.
Ya, benar itu adalah kado terindah, sekaligus pengingat awal bahwasanya kami semua harus berbenah dan mempersiapkan diri secara penuh dalam menjalani rangkaian proses sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan 2021.
Kawah Candradimuka Profesionalisme
Bunyi sangkakala awal perjuangan telah terdengar dan tersampaikan. Awal perjuangan telah dimulai. Para peserta telah memasuki kawah candradimuka penempaan diri dan profesionalitas sebagai guru. Suatu pernyataan dan pengakuan resmi dari negara. Suatu hal yang mulia yang pantas dan patut diperjuangkan sepenuh jiwa dan raga.
Waktu berlalu cepat sejak pernyataan lulus tes akademik itu. Semua guru harus segera bersiap-siap. Rangkaian kegiatan itu dimulai dari pengumuman kelulusan Seleksi Akademik – Seleksi Administrasi – Konfirmasi Kesediaan – Penetapan Peserta dan Lapor Diri. Setelah semua rangkaian dasar ini terpenuhi dan dinyatakan layak, maka sesungguhnya penempaan itu baru saja dimulai.
Selamat datang di kawah Candradimuka Profesi Pendidikan Guru 2021. Begitulah kira-kira imajinasi saya berkelindan, berputar-putar membentuk satu rangkaian atau gugusan harapan baru yang layak diperjuangkan. Begitu juga saya rasa perasaan peserta lain pada saat itu. Saya yakin itu.
Singkat cerita, semua guru tersebut --- ya, para pelita kehidupan tersebut --- telah memasuki babak pertama dari enam babak krusial alur perjalanan pendidikan profesi guru ini: Pendalaman Materi – Perancangan Pembelajaran – Uji Komprehensif - Praktik Pembelajaran – Uji Kinerja (UKIN) – Uji Pengetahuan (UP).
Dalam keseluruhan babak tersebut, mereka benar-benar ditempah untuk benar-benar bisa dinyatakan sebagai guru yang layak dan profesional. Lantas, apakah sebelumnya mereka belum layak? Tentu tidak. Mereka semua sudah layak sebenarnya. Namun, kelayakan ini harus diafirmasi oleh negara untuk mendapatkan standar yang sama secara nasional.
Seyogianya, hal tersebut tidaklah masalah. Sebab sesungguhnya itu adalah kewajiban yang harus dijalankan. Hal yang wajar dari sebuah perjalanan profesi menuju profesionalisme yang sejati. Tentu tidak mudah, tapi bisa.
Suka-Duka PPG
Sebagaimana layaknya semua proses pengembangan diri dan profesionalisme, tentu ada banyak kisah yang bisa didengarkan dari para guru tersebut. Cerita senang, cerita sebaliknya. Kisah suka dan duka. Tentu itu semua berharga untuk kita dengar sebagai bahan penguat bagi para pendidik yang ada. Berikut beberapa nukilan yang bisa kami rangkumkan.
Doris M br Pakpahan:
Suka:)
“ Selama mengikuti PPG ini, saya mendapat wawasan-wawasan baru, misalnya penggunaan TPACK dalam pembelajaran. Sebelumnya, di sekolah saya masih belum menerapkan pembelajaran yang menekankan penggunaan TPACK. Namun, setelah mengikuti PPG ini, saya menjadi paham betapa pentingnya peran penggunaan TPACK di dalam proses kegiatan pembelajaran.
Selain itu, saya juga mendapat pengalaman baru, di mana setiap peserta/mahasiswa harus dapat menyelesaikan tugas-tugas sesuai jadwal hingga mendapatkan 'centang' di setiap kotak LMS (learning management system) agar dapat mengikuti kegiatan di hari berikutnya.
Saya juga mendapat teman-teman baru yang super solid, di mana kami semua saling membantu dan saling menguatkan dalam menjalankan semua proses kegiatan hingga akhir.”
Duka:(
“Selama proses PPG ini kegiatan kami setiap harinya diisi dengan mengerjakan tugas-tugas dan melakukan presentasi., di mana terkadang waktu yang disediakan tidak cukup untuk saya dapat mengerjakan semuanya. Salah satunya adalah membuat perangkat pembelajaran. Bahkan saya sampai bergadang dalam menyelesaikan kelima komponen dalam perangkat pembelajaran. Terkadang rasa lelah itu ada.
Saya juga selalu terkendala dengan jaringan. Saat ViCon saya terlempar keluar dari room meeting dan berusaha untuk join kembali.”
Vivi Warouw:
Suka:)
“Selama mengikuti kegiatan PPG DALJAB 2021, banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan. Salah satu di antaranya ialah penerapan ilmu dan teknologi. Jujur saya jarang menggunakan aplikasi zoom meeting ataupun sejenisnya untuk melakukan pembelajaran tatap maya karena seyogianya di sekolah saya juga tidak pernah menerapkan pembelajaran daring, murni luring. Selain itu, ada juga suka lain yang saya rasakan selama 3 bulan mengikuti kegiatan PPG ini. Saya mendapat banyak teman baru yang sangat peduli dan memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi. Walaupun hanya secara virtual, kekompakan kami tidak kalah dengan teman satu sekolah yang selalu bertemu setiap hari.”
Duka:(
“Dalam menyelesaikan tugas-tugas PPG diperlukan banyak waktu dan pikiran sehingga menyita waktu istirahat dan waktu bersama keluarga. Banyak tugas yang harus selesai dalam waktu satu hari, sehingga terkadang membuat saya tidur sampai pukul 12 malam, bahkan pernah sampai tidak tidur (JJJ mungkin terlalu menginginkan yang terbaik, jadinya lebai deh).
Kemudian, hasil tidak sesuai dengan ekspektasi, kalimat yang tepat ketika saya mengerjakan tugas dengan benar, bahkan terlalu pede akan mendapatkan nilai baik ternyata hanya mendapatkan nilai kurang LLL. Namun, bersama teman virtual saya, mereka selalu membantu menyelesaikan masalah yang sulit dan juga memberi motivasi dan dukungan di saat semangat hampir melemah.
Harapan saya semoga persahabatan ini akan tetap terjalin erat sampai kapanpun dan semoga kami dapat dipertemukan di suatu momen bahagia. Pengalaman ini merupakan pengalaman pertama, dan kalau boleh minta, ini hanya sekali saja. Karena kami tidak mau bertemu dengan PPG yang ke-2JJJ. Semoga mahasiswa PPG DALJAB angkatan 3 Prodi bahasa Inggris LPTK UNIMED khususnya, lulus 100% Amin ya Rabbal alamin.”
Kiki Wahyuni:
Suka:)
“Sukanya, saya mendapatkan banyak ilmu baru yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Saya juga mengenal banyak orang-orang baru dari daerah yang berbeda dan memiliki pengalaman mengajar yang berbeda pula, sehingga pengalaman yang baik tersebut dapat saya terapkan dalam mengajar di sekolah. Hal tersebut juga bisa saya pakai untuk mengintrospeksi diri tentang cara mengajar yang lebih baik.”
Duka:(
“Saya mengalami kesulitan membagi waktu antara mengajar di sekolah dengan kegiatan PPG, terutama di awal-awal kegiatan. Selain itu, kegiatan ini juga banyak menghabiskan kuota internet dan terkadang jaringan internet juga bermasalah sehingga ada beberapa penjelasan materi yang tertinggal. Waktu yang diberikan dalam pengerjaan tugas juga singkat, sehingga terburu-buru saat mengerjakannya.”
Asmeilani Siregar:
Suka:)
“Sukanya bisa dapat teman2 baru, dari luar kota.. jd bisa berbagi pengalaman.”
Duka:(
“Sewaktu masih sibuk-sibuknya PPG, anak-anak dan suami terlantar.:(“
Harapan
Sekarang tinggal menunggu afirmasi dari sang idola. Dia mau atau tidak. Para guru mahasiswa tersebut telah berdedikasi menyelesaikan persyaratan yang terakhir: Uji Kinerja (UKIN) dan Uji Pengetahuan (UP). Semua telah berupaya dan berikhtiar memberikan yang terbaik agar layak dan pantas disebut pendidik profesional. Doa telah dipanjatkan, semoga Yang Maha Kuasa mengabulkannya. Semoga berjodoh dengan Sang Idola.
Semoga dag dig dug ini menjadi dag dig dug seeerrrr kebahagiaan. Semoga Tuhan merestuinya. Amin.
Medan, 30 Oktober 2021